Perkataan “Tarikh” bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia selain bermakna “Tanggal” juga berarti “Sejarah”. Sedang kata “Sejarah”(Indonesia) berasal dari perkataan Arab “Syajarah” yang artinya “Pohon”. Kapan kata “Syajarah” itu masuk dalam kosa kata Indonesia, menjadi “Sejarah” sulit ditentukan secara pasti. Namun yang jelas kata “Sejarah” telah digunakan orang sebagai padanan kata “History”.
Lebih jauh kata (Inggeris)”History” berasal dari kata benda Yunani “Istoria”, yang berarti “Ilmu”. Akan tetapi dalam perkembangannya kata “Istoria” diperuntukkan bagi pentelaahan mengenai gejala-gejala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologisnya. Lewat kata Latin “Historis” kata tersebut menyebar luas dan menjadi “Historia”(Spanyol), “Historie”(Belanda), “L’histoire”(Perancis), dan “Storia”(Italia).
Berdasarkan batasan yang paling umum, kata “History” itu berarti “Masa lampau umat manusia”. Bandingkan dengan kata Jerman “Geschichte” yang berasal dari kata “Geschehen”, artinya “Sesuatu yang terjadi”. Dari sini orang akan memahami bahwa sejarah itu sebagai suatu cerita tentang apa yang terjadi (pada masa lampau).
Mengapa kata “Syajarah” yang kemudian beralih menjadi “Sejarah” diambil bangsa Indonesia sebagai padanan “History” ? Mungkin karena sejarah pada masa lampau lebih banyak membicarakan Dinasti (Daulah) yang erat kaitannya dengan masalah Genealogi yang sering dilukiskan dalam bentuk Pohon (Syajataun-nasab) yang dalam bahasa Inggerisnya disebut “Family tree”.
Di sini saya tidak akan membicarakan secara panjang lebar perihal “Tarikh” itu dalam arti “Sejarah”, tapi hanya menganalisisnya menurut batasan makna “Tanggal”. Bila kata “Tanggal” ini diberi imbuhan, maka bunyinya menjadi “Penanggalan” yang sering diidentikan dengan “Almanak” atau “Kalender”, yakni ; Sistim satuan ukuran waktu yang digunakan untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting baik mengenai kehidupan manusia dalam segala aspeknya maupun kehidupan flora dan fauna atau kehidupan makhluk lainnya di alam semesta.
Al Ustadz H. Rastam Arsyad menulis dalam risalah “Tarikh Madrasah Alkhairaat Al Islmaiyah Faalu Sulawesi-l-wushtha (Donggala)” bahwa ; “Pada tanggal 14 bulan Muharram tahun 1349 Hijriyah bertepatan dengan bulan Juni tahun 1930 Miladiyah telah dibuka secara resmi Perguruan Alkhairaat dengan upacara pembukaan yang cukup meriah . . .”. Sayang sekali, Almarhum yang menjadi Editor naskah “Lintas Sejarah Alkhairaat (Catatan Kecil ¼ Abad) yang saat ini sudah rampung saya terjemahkan tidak menyebutkan tanggal berapa dari bulan Juni tahun 30-an itu. Almarhum H. Zaenal Abidin Beta Lembah-lah yang pertama kali mengungkapkan dalam Diktat(Stensilan)nya “Alkhairat Dari Masa Ke Masa” dan buku “Kenang Kenangan Muktamar Alkhairaat ke-I” bahwa Tanggal 14 Muharram 1349 Hijriyah sama dengan tanggal 30 Juni 1930 Miladiyah. Dan ini disahkan pada Muktamar Alkhairaat ke-I di Ampana.
Produk Muktamar Alkhairaat ke-I itu nampaknya hingga kini tetap termaktub dalam Anggaran Dasar Alkhairaat, dan masih digunakan dan dipedomani segenap Alumni Alkhairaat, bahkan telah dibakukan menjadi tanggal, bulan dan tahun berdirinya Perguruan Alkhairaat, sehingga tiap-tiap tanggal 30 Juni sering dirayakan ala kadarnya hari ulang tahun Alkhairaat.Taklid kepada Beta Lembah dalam hal ini diakui atau tidak jelas menimbulkan dikhotomi tarikhiyah bagi pemerhati masalah sejarah Alkhairaat pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Apa yang telah diungkapkan Beta Lembah dalam dua karya tulisnya di atas yang diamini para Muktamirin dari Mukmatar Pertama sampai yang Terakhir, menurut penilaian saya hanya sekedar mencocok-cocokan supaya mudah diingat, tidak berdasarkan cerapan indrawi yang dipupuk oleh pengetahuan. Kepala 30, ekor 30. Artinya tanggal 30, tahun 30-an. Padahal, menurut Hisab Falaki tanggal 14 bulan Muharram tahun 1349 Hijriyah itu bertepatan dengan hari Rabu tangggal 11 bulan Juni tahun 1930 Miladiyah. Boleh jadi hari Rabu ditetapkan oleh pendirinya untuk itu, karena hari tersebut merupakan hari terjadinya Nur, dan hari Nahas. Maksudnya hari yang tidak ada berkahnya bagi orang kafir. Tetapi bagi orang-orang mukmin hari Rabu adalah hari yang penuh berkah dan diberkahi. Sabda Nabi ;’Maa min syai-in budi-a fii yaumil arbi’aa-i illa wa qad tamma—Perkara (urusan) apa saja yang dimulai pada hari Rabu, bisa dipastikan dapat menjadi sempurna adanya”(Syarah Ta’limulmuta’allim, 28).
Sekarang mana yang benar antara tanggal 14 bulan Muharram tahun 1349 Hijriah = tanggal 30 bulan Juni tahun 1930 Miladiyah produk Muktamar hasil taqlid kepada Beta Lembah dengan tanggal 14 bulan Muharram 1349 Hijriah = tanggal 11 bulan Juni tahun 1930 Miladiyah berdasarkan Hisab Falaki ? Jelas, yang kedua berdasarkan Hisab Falaki melalui Ijtihad yang saya lakukan. Adapun tanggal 30 bulan Juni tahun 1930 Miladiyah itu apabila dikonversi ketahun Hijriyah bertepatan dengan hari Senin tanggal 03 bulan Safar tahun 1349 Hijriyah, bukan tanggal 14 Muharram tahun yang sama. Lalu mana yang seharusnya dijadikan pedoman sebagai Tarikh berdirinya Alkhairaat, tentu bilangan tanggal yang pertama, 14 Muharram 1349 Hijriyah. Dengan melestarikannya sebagai hari jadi Perguruan Alkhairaat, sudah pasti setiap tahunnya dibulan Muharram asosiasi pemikiran warga Alkhairaat akan mengenang perjuangan Guru Tua dalam upaya mendirikan Perguruan ini, sekaligus mengenang kembali napak tilas Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wa Sallam memupuk kebersamaan dan persatuan, khususnya antara kaum Muhajirin (orang-orang yang berhijrah) dan kaum Anshar (para penolong yang membawa kemenangan). Khalifah—Khalifaturrasul— Umar Bin Khattab berkata ;”Alhijratu Farraqat Bainal Haqqi Wal Bathil Fa-arrikhuu bihaa—Peristiwa hijrah itu telah memisahkan antara yang hak dengan yang batil, maka abadikanlah (dengan membuatnya) menjadi suatu penanggalan”.
Habib Idrus Bin Salim Al Jufri menyimpulkan ; ‘Hadzihi atsaruna tadullu ‘alaina, Fandzhuruu ba’dana ilal atsari—Inilah karya amal bakti, yang menyatakan usaha kami, hendaklah anda memperhatikannya, sepeninggal kami nanti”. “Gedung yang penuh salam dan kemegahan, selang berhari-hari menampakkan keindahannya”. Wal hasil, sebagai Perguruan Islam sudah seyogyanya Alkhairaat melestarikan penggunaan Tarikh Hijriyah (Islamic Calender) dalam segala aktifitasnya. Selamat hari ulang tahun Alkhairaat ke-77 (14 Muharram 1426 Hijriyah bertepatan dengan hari Rabu tanggal 23 Pebruari 2005 Miladiyah). Fastabiqul-khairaat, Sekali lagi Fastabiqul-khairaat !

0 komentar:

Posting Komentar